Mendidik anak merupakan amanah besar yang diemban setiap orang tua. Dalam Islam, tujuan utama mendidik anak adalah membentuk generasi yang bertakwa kepada Allah SWT dan memiliki akhlak mulia, termasuk menjaga lisan. Kedua aspek ini sangat penting untuk membangun individu yang tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri tetapi juga bagi masyarakat.
Ketakwaan merupakan inti dari ajaran Islam. Anak yang bertakwa akan senantiasa mendasarkan setiap perbuatan kepada ridha Allah SWT. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil oleh orang tua untuk menanamkan nilai ketakwaan:
a. Memberikan Teladan yang Baik
Orang tua adalah panutan pertama bagi anak. Rasulullah SAW bersabda:
“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci). Maka orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Orang tua harus menunjukkan ketakwaan melalui ibadah, seperti shalat tepat waktu, membaca Al-Qur’an, dan menjaga akhlak dalam kehidupan sehari-hari.
b. Mengajarkan Tauhid Sejak Dini
Anak harus diajarkan bahwa hanya Allah SWT yang patut disembah. Bacaan doa, kalimat syahadat, dan cerita-cerita nabi dapat menjadi sarana efektif untuk memperkenalkan nilai tauhid.
c. Membiasakan Anak dengan Ibadah
Latih anak untuk melaksanakan ibadah sejak kecil. Rasulullah SAW bersabda:
“Perintahkanlah anak-anak kalian untuk melaksanakan shalat ketika mereka berusia tujuh tahun.” (HR. Abu Dawud).
Selain itu, ajarkan pula pentingnya berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu.
Dalam Islam, lisan memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan seseorang. Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Berikut adalah cara mengajarkan anak untuk menjaga lisan:
a. Menghindari Ucapan yang Tidak Bermanfaat
Ajarkan anak untuk tidak berkata kasar, mencela, atau menyakiti hati orang lain. Gunakan metode diskusi atau cerita untuk memberikan pemahaman tentang dampak buruk dari ucapan yang tidak baik.
b. Membiasakan Ucapan yang Baik
Ajarkan anak untuk membiasakan ucapan salam, tolong, terima kasih, dan maaf. Ucapan sederhana ini mencerminkan akhlak mulia dan menciptakan hubungan yang harmonis.
c. Melatih Anak untuk Tidak Berbohong
Jelaskan bahwa kejujuran adalah ciri orang yang bertakwa. Rasulullah SAW bersabda:
“Hendaklah kalian berlaku jujur karena jujur akan membawa kepada kebaikan, dan kebaikan akan membawa kepada surga.” (HR. Bukhari dan Muslim).
d. Memberikan Hukuman yang Bijaksana
Jika anak melakukan kesalahan dalam berbicara, berikan nasihat dengan lembut. Hindari mencaci atau menghukum secara berlebihan agar anak tidak merasa tertekan.
Selain pendidikan di rumah, lingkungan juga berperan penting dalam membentuk karakter anak. Orang tua perlu memastikan anak bergaul dengan teman-teman yang memiliki akhlak baik. Sekolah yang berbasis Islam juga dapat membantu mendukung proses pendidikan ketakwaan dan adab anak.
Kesimpulan
Mendidik anak menjadi insan bertakwa dan menjaga lisan memerlukan kesabaran, konsistensi, dan doa. Ketakwaan akan menjadi fondasi kuat bagi anak dalam menjalani kehidupan, sementara lisan yang terjaga akan mencerminkan kemuliaan akhlaknya. Sebagai orang tua, kita harus senantiasa memohon pertolongan kepada Allah SWT agar diberikan kekuatan dalam mendidik anak sesuai dengan tuntunan Islam.
“Ya Allah, jadikanlah anak-anak kami sebagai generasi yang bertakwa, berakhlak mulia, dan mampu menjaga lisannya.”
Luas Tanah | 751 m2 |
Luas Bangunan | 350 m2 |
Status Lokasi | BMN / Aryana Karawaci |
Tahun Berdiri | 2024 |